Tepung terigu protein rendah adalah jenis tepung gandum yang memiliki kadar protein antara 6% hingga 8%. Disebut “rendah” karena kadar proteinnya lebih kecil dibandingkan tepung terigu protein sedang (9–11%) atau tinggi (12–14%).
Apa Itu Tepung Terigu Protein Rendah?
Tepung Terigu Protein Rendah Untuk Apa?
Tepung jenis ini ideal digunakan untuk produk olahan yang tidak membutuhkan elastisitas tinggi, melainkan tekstur ringan, rapuh, dan renyah.
Beberapa contoh penggunaan:
- Kue kering (cookies)
- Kastengel
- Kue semprit
- Pie crust
- Biskuit
- Bolu kukus atau sponge cake (yang ingin teksturnya halus)
Menggunakan tepung protein rendah untuk jenis makanan ini akan menghasilkan tekstur yang lembut dan meleleh di mulut, karena minimnya pembentukan gluten.
Ciri dan Kriteria Tepung Terigu Protein Rendah
Berikut beberapa karakteristik utama dari tepung terigu protein rendah:
- Warna: Lebih putih pucat dibandingkan tepung protein tinggi
- Tekstur: Sangat halus dan ringan
- Kandungan protein: 6–8% (bisa dicek di label kemasan)
- Tidak lengket saat diayak
- Hasil olahan: Renyah, mudah hancur, dan tidak elastis
Tepung jenis ini biasanya dibuat dari gandum lunak (soft wheat) yang memang memiliki kadar protein alami lebih rendah.
Bagaimana Cara Mengenali Terigu Protein Rendah di Pasar?
Untuk konsumen umum, berikut cara mudah mengenali tepung protein rendah saat membeli di pasar atau supermarket:
1. Baca label kemasan
Hampir semua produsen mencantumkan kadar protein dalam persen. Cari yang tertulis 6–8%.
2. Lihat deskripsi produk
Tepung untuk “kue kering”, “cake”, “biskuit” umumnya adalah tepung protein rendah. Beberapa merek bahkan menuliskan “low protein flour”.
3. Perhatikan merek dan jenis
Di Indonesia, beberapa merek yang menyediakan tepung protein rendah seperti:
- Kunci Biru (Bogasari) – salah satu yang paling populer
- Sania Tepung Kue
- Kompas Soft Flour
4. Cek tekstur dan warna
Jika membeli eceran (misalnya di toko bahan kue), tepung protein rendah lebih putih dan terasa ringan saat disentuh atau diayak.
Adapun tepung protein rendah, tidak cocok digunakan untuk roti atau mie. Hal ini karena tidak akan menghasilkan struktur yang kuat dan mengembang dengan baik.
Tapi jika kamu tidak punya tepung protein rendah di rumah, kamu bisa mengakalinya dengan cara mencampur tepung serbaguna dengan sedikit tepung maizena untuk mendekati teksturnya.
Beberapa chef dan pembuat kue biasanya akan menyimpan tepung protein rendah dalam suhu dingin, karena dalam suhu rendah (dingin) biasanya akan membantu mempertahankan kesegaran dan mengurangi kelembapan.
Gunakan tepung yang tepat untuk hasil yang maksimal, karena rahasia tekstur sempurna ada pada pilihan terigu-nya!
Kesimpulan
Tepung terigu protein rendah adalah bahan penting untuk hasilkan kue yang renyah, lembut, dan tidak kenyal. Mengenal ciri-ciri dan fungsinya akan membantumu memilih tepung yang tepat untuk setiap resep. Dengan mengetahui cara membedakan dan mengenalinya di pasaran, kamu bisa lebih percaya diri saat berbelanja dan memasak.